Posted by : Kikye Octhaviananda Jul 12, 2012


Keluarga adalah segalanya bagiku. Mereka adalah rumah yang sesungguhnya bagiku. Tempat dimana aku bernaung dari kerasnya dunia dan berbagi indahnya kebahagiaanku. Bila tiba saatnya mereka membutuhkanku, aku akan berusaha untuk selalu ada buat mereka. Meski kadang aku tidak dapat membantu mereka, but i’m sure, i’d love to.

Tapi rumahku yang hangat itu sudah hilang. Ohya, hanya sisa serpihan kecil yang sudah hampir sirna. Well, terlalu sulit bagiku untuk berkata “it’s ok...” karena aku sadar sesungguhnya “i’m not fine at all. “ Rumah yang dulu ada, senyum itu, tawa itu, menyenangkan sekali. Tak habis air mata ini mengalir kalau mengingat semua itu. Hangatnya kebersamaan bila bersama mereka. Melupakan sejenak liarnya hidup diluar rumah, seakan menjadi kenikmatan tersendiri berada dalam ‘rumah’.
Some people says—
That everything has got its place in time...
Even the day must give way to the night...
But i’m not buying...
Coz in your eyes—
I see a love that burns eternally...

Bermimpi dalam tidurku, bila suatu saat boneka kesayanganku Doraemon menjadi nyata seperti dalam anime yang biasa aku tonton. Aku ingin minta padanya Mesin Waktu. Satu saja kesempatan, tak usah dua, tak usah tiga—satu saja— untuk kembali ke masa lampau, dimana aku bisa merasakan hangatnya keluargaku—aku pasti akan sangat bahagia.
Perlukah aku merengek-rengek seperti Nobita untuk meminta belas kasihan Doraemon? Jika perlu, aku rela berbuat seperti itu, bahkan aku rela mati, asalkan aku bisa mengembalikan keadaan seperti semula. Keadaan manis, seperti kue donat cokelat yang mulus dan manis. Tak berujung, hingga tak pernah habis. Manis...
If i could fall
Into the sky...
Do you think time—
Would pass me by...
A thousand miles
If i could?
Just to see you... Tonight...

Masih teringat dalam benakku: Betapa senangnya hatiku bila papa pulang dari semua pekerjaannya, sekiranya dia meluangkan waktunya—waktu berharganya— untuk ku. Ya, i think it’s just for me... Saat dia memelukku erat seusai memasuki gerbang rumah. Bertanya bagaimana keadaanku, meski saat itu dia sedang melihatku tersenyum sehat kearahnya. Uh, bagaimana aku bisa lupa, saat dia bertanya bagaimana prestasiku disekolah dan dengan sejuta kebanggaan ku ceritakan semua prestasiku yang mampu membuatnya tersenyum. Aku tak tahu benar apakah dia tersenyum karena bangga padaku, atau dia melihat sesuatu yang aneh di wajahku, sepotong kulit cabe di gigiku mungkin? Yang pasti aku bahagia bisa membuatnya tersenyum...
Dan kenangan bersama mama yang tak mampu ku hilangkan dalam memoriku. Saat aku dan dia melakukan segala sesuatunya bersama. Saat banyak hal yang tak bisa kulakukan tanpa mama. Dia adalah hidupku. Bisa dikatakan semua aktifitasku bersamanya adalah saat-saat berharga bersamanya. Dia mengenalku jauh melebihi orang lain mengenalku—begitupun aku mengenalnya jauh melebihi orang lain mengenal mama. Meski kadang aku salah dalam menilainya, maafkan aku karena begitu bodoh, Ma. Segala hal ingin kulakukan asal dia bahagia, meski lelah tubuhku, i will do anything to see her smile...
Chest to chest...
Nose to nose...
Palm to palm...
We were always just that close...
...
Just when i felt like giving up on us
You turned around and gave me one last touch...
That made everything feel better
And even then my eyes got wetter
So confused wanna ask you if you love me
But i don’t wanna seem so weak...

Kini seperti tadi aku katakan, semuanya tinggal kenangan. Aku dan segenggam mimpi-mimpiku akan rumah indah yang kucintai sekarang tinggal puing. Tapi aku bersyukur puing itu tidak larut dalam kesedihanku, mereka tetap hidup walaupun sudah tidak dalam satuan yang utuh. Mereka tetap membantuku melewati setiap hari demi hari terberatku. Mereka mengerti...
Ingin sekali aku berkata bahwa aku mencintai kalian jauh melebihi apapun—bahkan daripada orang-orang yang pernah singgah sebentar di hatiku. Kalian adalah pahlawanku, tetap menjadi superhero paling menakjubkan dari pada semua superhero yang ku ketahui.
Untuk papa, papa adalah orang yang hebat. Satu dari sekian tujuan hidupku adalah menjadi orang sebaik dirimu. Selalu disiplin waktu, penuh tawa dan kebaikan. Meski sesekali masa lalu mengusik penilaianku terhadapmu, tapi kau tak kan berubah dimataku, seorang ayah yang penuh tanggungjawab, yang menyayangiku.
I found a place so safe, not a single tear
The first time in my life and now it’s so clear
Feel calm, i belong, i’m so happy here...
It’s so strong and now i let myself be sincere...

Untuk mama, mama bukan saja mama, tapi sahabat terbaik yang aku punya. Ups, bukan hanya sahabat, tapi mama adalah penasehat yang terbaik, secret keeper yang handal, manager yang loyal, chef yang profesional dan designer yang memiliki banyak kesamaan denganku. Mungkin karena aku selalu bersamamu, membuatku selalu juga mengikuti apa yang kau lakukan. Semua yang ku tau darimu adalah—menyayangiku...

When i see your smile
Tears roll down my face i can’t replace...
And now that i’m strong i have figured out
How this would turns cold and it breaks through my soul
And i know i’ll find deep inside me i can be the one...

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Labels

Advertisement


Mohon tunggu sebentar ...
Powered by Blogger.

- Copyright © 2013 Ao No Sekai -Metrominimalist Johanes Djogan- Powered by Blogger - Designed by Kikye ON -